Pemimpin Macam Apa?

Pemimpin Macam Apakah Anda?

Seorang pemimpin harus tahu bagaimana mengelola kegagalan

(Mantan Presiden India: APY Abdul Kalam pada Forum Ekonomi India di Wharton, Philadelphia, 22 Maret 2008).

Tanya: Dapatkah Anda memberikan sebuah contoh, dari pengalaman Anda sendiri, bagaimana seharusnya para pemimpin mengelola kegagalan?

Kalam: Saya akan menceritakan pengalaman saya. Di tahun 1973 saya ditunjuk sebagai pimpinan proyek pesawat peluncur satelit “Rohini”, yang sering juga disebut dengan SLV-3. Tujuan kami adalah mengorbitkan “Rohini” di tahun 1980. Saya diberi dana dan sumber daya manusia berlimpah – tapi dengan sangat jelas diperintahkan bahwa di tahun 1980 kami harus sudah meluncurkan satelit itu ke ruang angkasa. Ribuan orang bekerja bahu-membahu dalam tim-tim ilmiah dan dan tim-tim teknis guna mencapai tujuan itu.

Pada tahun 1979 – Kira-kira di bulan Agustus — kami rasa kami sudah siap. Sebagai direktur proyek, saya pergi ke pusat kontrol peluncuran satelit. Empat menit sebelum peluncuran dilakukan, komputer melakukan pemeriksaan pada hal-hal yang perlu diperiksa. Semenit kemudian, program komputer menunda peluncuran, layar monitor menunjukkan bahwa ada beberapa komponen kontrol yang tidak bekerja dengan semestinya.

Para ahli di bawah saya — ada empat atau lima orang yang menyertai saya – menenangkan saya dengan mengatakan bahwa saya tidak perlu khawatir; mereka telah melakukan kalkulasi dan ada cukup cadangan bahan bakar pada roketnya. Maka saya mengabaikan perintah computer itu, menggantinya dengan cara manual, dan tetap meluncurkan roket tersebut. Pada tahap pertama, semuanya nampak berjalan lancar. Pada tahap kedua, mulai muncul masalah. Satelit itu bukannya masuk ke orbitnya, namun seluruh sistim roket itu malah tercebur ke teluk Bengali. Ini merupakan sebuah kegagalan besar.

Hari itu, pimpinan Organisasi Riset Anariksa India, Profesor Satish Dhawan, melakukan konferensi pers. Peluncuran dilakukan jam 7.00, dan konverensi pers-nya – yang dihadiri para jurnalis dari seluruh dunia – dilakukan jam 7.45 di kawasan peluncuran satelit di Sriharikota (di Andhra Pradesh, India Selatan).

Profesor Dhawan, pimpinan saya, melakukan konferensi pers itu sendiri. Dia mengambil tanggung jawab atas kegagalan itu, dia mengatakan bahwa timnya telah bekerja sangat keras, namun masih memerlukan lebih banyak dukungan teknologi. Dia pastikan pada media bahwa pada tahun berikut, tim peluncuran pasti akan berhasil.

Sebenarnya, saya adalah direktur proyek, jadi sebenarnya itu adalah kegagalan saya, tetapi sebagai pimpinan saya, dia mengambil tanggung jawab pimpinan proyek.

Tahun berikutnya, pada bulan Juli 1980, kami sekali lagi mencoba meluncurkan satelit, dan kali ini kami sukses. Seluruh negeri bersorak-sorai. Sekali lagi diadakan konferensi pers. Profesor Dhawan mengundang saya berdiri di sampingnya dan mengatakan, “Hari ini Anda yang melakukan konverensi pers.”

Hari itu saya memperoleh pelajaran yang sangat berharga. Ketika terjadi kegagalan, yang gagal adalah pimpinan organisasi. Ketika ada keberhasilan, dia memberikannya pada timnya. Pelajaran manajemen paling baik yang pernah saya terima, ternyata saya peroleh bukan dari membaca buku, tetapi dari pengalaman di atas.

Dikirimkan oleh: Chithambaran, India.

Tinggalkan komentar