f. Konsekwensi

KONSEKWENSI KETIDAK-JUJURAN

Anda dapat mendidik Anak Anda, apa maksud menjadi orang yang punya etika kalau Anda menunjukkan pada mereka bagaimana ketidak jujuran dapat mempengaruhi mereka dan orang lain disekitarnya.

Suatu ketika ada seorang raja yang mengundang warganya untuk menghadiri sebuah jamuan kerajaan. Raja memberitahu semua undangan untuk membawa sebotol anggur, dan menjelaskan bahwa semua anggur itu akan dituangkan dalam sebuah tong anggur yang besar, nanti semua sajian minuman akan di ambil dari situ.

Salah seorang undangan punya pikiran demikian, “Apa arti sebotol kecil anggurku? Aku tidak akan membawa anggur, aku akan membawa sebotol air saja. Ketika isi botolku dicampur dengan semua anggur itu, dia akan bercampur, dan tidak akan ada orang yang tahu.”
Pada malam jamuan itu berlangsung, semua undangan raja berkumpul di seputar meja perjamuan. Raja menyambut mereka, kemudian, menyuruh para pelayan menyajikan anggur dari tong besar itu.
Semua gelas telah terisi -dengan air. Karena semua undangan hanya membawa sebotol air, bukan anggur, karena berpendapat satu botol air akan segera bercampur dengan semua anggur itu, dan tak akan ada orang yang tahu perbedaan rasanya.

Sebuah tidakan yang tidak jujur punya kemampuan menghasilkan riak-gelombang dan konsekwensi tanpa akhir; mengakibatkan kerusakan tidak saja pada yang merencanakan, tetapi pada setiap orang yang hidupnya bersinggungan dan terkait, bahkan bisa mencerai-beraikan seluruh tatanan masyarakat.

Seperti yang diajarkan peribahasa lama: “Jujur sepenuhnya, bahkan dalam hal kecil, sama sekali bukanlah masalah kecil.”

———-

Tinggalkan komentar